M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Serangan udara Israel kembali terjadi. Sebanyak 24 orang meninggal, termasuk 10 orang keluarga Ismail Haniyeh, pejabat senior Hamas. Serangan lain yang dilancarkan di beberapa wilayah juga memakan korban jiwa.
Intinya… Serangan udara Israel kembali terjadi. Sebanyak 24 orang meninggal, termasuk 10 orang keluarga Ismail Haniyeh, pejabat senior Hamas. Serangan lain yang dilancarkan di beberapa wilayah juga memakan korban jiwa.
Israel kembali melancarkan serangan udara di atas langit Gaza pada Selasa (25/6). Total 24 warga sipil tewas, 10 di antaranya adalah keluarga pejabat senior Hamas, Ismail Haniyeh. Berdasarkan keterangan petugas kesehatan Gaza, sebanyak 2 serangan udara menghantam sekolah-sekolah di Gaza. Akibatnya, 14 orang terbunuh. Serangan lainnya dijatuhkan di atas kamp Shati dan Daraj Tuffah di Gaza Utara, mengakibatkan 10 orang terbunuh, termasuk di dalamnya adalah keluarga Haniyeh. Ismail Haniyeh sendiri merupakan salah satu pejabat Hamas yang ada di Qatar. Tugasnya adalah menjadi diplomasi Hamas dan merupakan "wajah pemimpin" kelompok ini. Ia telah kehilangan banyak keluarga dan sanak saudara selama serangan Israel ke Gaza.
Keterangan yang diberikan oleh Israel terkait serangan udara ini adalah menargetkan para pejuang yang merencanakan serangan terhadap Israel. Pihak Israel mengklaim bahwa ini adalah serangan yang menargetkan beberapa orang yang terlibat dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu dan juga mereka yang terlibat menahan tawanan asal Israel di Gaza. Selain itu, pihak Israel memberikan keterangan bahwa para pemberontak Hamas "…beraksi secara tersembunyi dengan memanfaatkan sekolah sebagai perisai terorisnya".
Kelompok Hamas membantah aktivitasnya menggunakan fasilitas warga sipil, dan mengatakan bahwa Presiden Amerika Joe Biden bertanggungjawab terhadap genosida yang terus terjadi. Biden dinilai terus melanjutkan dukungannya terhadap aksi kriminal yang masih terjadi sampai saat ini. Kelompok Hamas dan tentara Jihad Palestina dalam pernyataannya, juga mengatakan bahwa keduanya telah bersatu dan menembakkan mortar melawan tentara Israel di Yibna, daerah yang dekat dengan Rafah bagian Timur. Mobil tank milik Israel di sisi lain kembali "memberi tekanan" di Khan Younis, membunuh 10 orang, termasuk para penjaga truk bantuan untuk masyarakat. Serangan udara lainnya di pusat Gaza juga membunuh sebanyak 5 orang, 4 di antaranya anak-anak, dan sekitar 10 orang terluka pada Senin (24/6).
Serangan Israel sampai saat ini terus memakan korban jiwa. Setidaknya 38.179 orang tewas dan 86.237 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza. Hal ini semakin memicu kecaman dunia terhadap serangan yang dilancarkan oleh militer Israel.