Kekacauan Akibat Topan Gaemi, 13 Orang di Filipina Tewas

Bloomberg

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Topan Gaemi yang menyerang beberapa negara membuat berbagai macam kekacauan dalam masyarakat. Di Filipina, hingga 13 orang tewas sebagai imbas adanya bencana ini. Selain itu, beberapa negara lain seperti Taiwan, Jepang, dan China juga menghadapi kondisi yang sama. 
 
Hujan deras terus-menerus terjadi akibat adanya Topan Gaemi yang membawa angin dengan kecepatan 160km/jam sehingga mengakibatkan banjir dan menewaskan hingga 13 orang di Filipina. Hal ini mengakibatkan masyarakat harus dievakuasi ke tempat yang aman oleh tim penyelamat, karena banyak rumah yang terendam banjir. Kondisi terparah terjadi pada Rabu (24/7) ini, karena beberapa kantor pemerintah terpaksa ditutup dan sekolah-sekolah diliburkan. Sebenarnya, Topan Gaemi tidak menerjang daratan Filipina secara langsung. Akan tetapi, adanya Topan Gaemi meningkatkan curah hujan monsun yang membuat tingginya angka kejadian banjir dan tanah longsor. Setidaknya tanah longsor dan banjir yang telah terjadi selama 5 hari ini telah mempengaruhi kehidupan sebanyak 600.000 jiwa di Filipina, berdasarkan keterangan pemerintah setempat.
 
Topan Gaemi dikabarkan juga menuju Taiwan, dan telah menewaskan 3 orang. Ketiga korban tewas adalah seorang pengemudi yang terjepit di bawah ekskavator setelah terbalik di jalan yang licin, wanita tertimpa pohon yang tumbang, dan seorang wanita yang tertimpa reruntuhan tembok. Kantor berita pusat di Taiwan memberi keterangan, bahwa lebih dari 220 orang luka-luka karena kekuatan Topan Gaemi mampu membawa angin kencang dan hujan yang sangat deras. Sama seperti yang terjadi di Filipina, sekolah hingga pusat wisata terpaksa harus ditutup. Terjadinya bencana ini juga mengakibatkan banyak turis yang buru-buru memesan tiket karena takut tidak bisa meninggalkan Taiwan akibat Topan. Di laut, banyak nelayan mengaku merasakan goncangan hebat. Begitupun yang terjadi di jalan-jalan raya. Kencangnya angin bahkan mengacaukan pengendara motor dan mampu melukai para pejalan kaki. 
 
Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa lebih dari 8.000 orang sudah dievakuasi dari daerah pegunungan yang sedikit penduduknya dan sangat berisiko terkena longsor karena hujan deras. Semua penerbangan domestik telah dibatalkan, termasuk 227 penerbangan internasional. Hari Kamis (25/7), dikabarkan semua penerbangan domestik akan tetap dihentikan dan 185 penerbangan internasional akan dibatalkan. Pemerintah Taiwan juga sudah menyiapkan 29.000 personel tentara untuk upaya bantuan bencana.
 
Media Jepang juga mengabarkan bahwa angin topan yang terjadi sudah menghambat semua penerbangan dari dan tiba di Miyako dan Ishigaki yang terletak di jalur badai. Gaemi diperkirakan akan membawa hujan lebat di sebagian besar wilayah China mulai Kamis (25/7). Ini diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Juli 2024 bersamaan dengan kelembaban tinggi yang dibawa oleh angin topan.  
 
Masyarakat harus mewaspadai ancaman bencana alam dengan mempersiapkan segala kebutuhan sehari-hari agar tidak berkekurangan. Beberapa penyakit pun rawan terjadi saat banjir dan longsor, termasuk Leptospirosis dan penyakit infeksi lainnya. Penyediaan akses air bersih, makanan, dan bantuan obat-obatan juga sebaiknya diperhatikan untuk mencegah sekaligus menangani berbagai penyakit yang ditimbulkan saat bencana.  

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...