September Hitam Memperingati Tragedi Pelanggaran HAM

CNN Indonesia

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Istilah "September Hitam" merujuk pada sejumlah pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama bulan September, termasuk tragedi G30S/PKI, Tanjung Priok, Semanggi II, pembunuhan Munir, Salim Kancil, Pendeta Yeremia, dan aksi Reformasi Dikorupsi.
 
Istilah "September Hitam" ramai diperbincangkan di media sosial, mengingatkan masyarakat akan deretan pelanggaran HAM yang terjadi di bulan September. Beberapa peristiwa kelam yang menjadi sorotan adalah tragedi G30S/PKI pada 30 September 1965, yang menyebabkan penumpasan besar-besaran terhadap mereka yang diduga terkait PKI, dengan ratusan ribu hingga jutaan korban.
 
Tragedi Tanjung Priok pada 12 September 1984 juga mencatat sejarah kelam, di mana puluhan orang tewas akibat bentrokan antara warga dan aparat pemerintah Orde Baru. Selain itu, peristiwa Semanggi II pada 24 September 1999, yang menewaskan 11 orang dalam aksi protes mahasiswa, menambah daftar kelam bulan ini.
 
Kasus pembunuhan aktivis HAM Munir pada 7 September 2004, yang hingga kini aktor intelektualnya belum terungkap, dan pembunuhan petani Salim Kancil pada 26 September 2015, yang menolak penambangan ilegal, juga menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan.
 
Pendeta Yeremia, yang tewas pada 19 September 2020 di Papua, serta aksi Reformasi Dikorupsi pada 2019 yang menewaskan beberapa demonstran, menegaskan bahwa September terus menjadi bulan penuh tragedi pelanggaran HAM di Indonesia.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments