Jelang Pilkada, Pemerintah Blok Ribuan Akun Deepfake

trymaveric.com

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kominfo bekerjasama dengan berbagai platform melakukan penghapusan ribuan akun deepfake yang berpotensi menyebarkan misinformasi saat pilkaada. Deepfake adalah teknologi yang sangat canggih, namun juga sangat berbahaya jika disalahgunakan. Kita perlu waspada dan kritis terhadap informasi yang kita terima di dunia digital.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia telah menghapus ribuan akun dan konten deepfake menjelang pemilihan daerah. Menurut Prabu Revolusi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, penghapusan ini dilakukan baik oleh inisiatif Kominfo sendiri maupun bekerja sama dengan administrator platform. Platform-platform tersebut memiliki sistem moderasi mereka sendiri dan berkoordinasi dengan Kominfo untuk menghapus akun atau konten yang diduga palsu.
 
Kementerian juga berkomitmen untuk membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam memastikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang berjalan tanpa gangguan dari deepfake. Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, menyatakan bahwa mereka siap melacak dan menangani konten deepfake politik yang dapat menyebabkan perpecahan selama Pilkada.
 
Konten deepfake, yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI), sering kali digunakan untuk tujuan penipuan, yang dapat membahayakan publik. Laporan 2023 dari platform verifikasi identitas yang berbasis di Inggris, Sumsub, mengungkapkan bahwa kasus deepfake di wilayah Asia-Pasifik meningkat 1.530 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Deepfake adalah video atau gambar palsu yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI). Dengan teknologi ini, wajah seseorang bisa diganti dengan wajah orang lain dalam sebuah video, sehingga terlihat sangat nyata dan meyakinkan, padahal sebenarnya itu adalah rekayasa. AI akan mempelajari banyak sekali foto dan video dari seseorang. Setelah itu, AI bisa membuat video baru yang sangat mirip dengan aslinya, namun dengan wajah yang diganti. Proses ini disebut deep learning.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments