M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Danantara, superholding baru Indonesia, dirancang untuk mengintegrasikan dan mengelola aset strategis BUMN seperti Temasek dan Khazanah. Dengan aset awal Rp 170,62 triliun, Danantara bertujuan meningkatkan efisiensi, menarik investasi, dan memperkuat daya saing ekonomi global Indonesia.
Intinya… Danantara, superholding baru Indonesia, dirancang untuk mengintegrasikan dan mengelola aset strategis BUMN seperti Temasek dan Khazanah. Dengan aset awal Rp 170,62 triliun, Danantara bertujuan meningkatkan efisiensi, menarik investasi, dan memperkuat daya saing ekonomi global Indonesia.
Pembentukan Daya Anaganta Nusantara (Danantara) oleh Presiden Prabowo Subianto menandai era baru transformasi ekonomi Indonesia. Superholding ini dirancang untuk mengelola aset strategis negara secara terintegrasi, terinspirasi dari model seperti Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Dengan aset awal sebesar Rp 170,62 triliun, Danantara akan mengkonsolidasikan tujuh BUMN utama, termasuk Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, dan Telkom Indonesia, serta mengelola Indonesia Investment Authority (INA).
Danantara diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara, memperkuat daya saing global, dan memacu pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Entitas ini akan berfungsi layaknya Kementerian BUMN, mengintegrasikan aset strategis dan memaksimalkan portofolio di sektor produktif seperti teknologi dan energi terbarukan.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, Danantara bertujuan meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, dan menarik investasi asing. Namun, keberhasilannya akan bergantung pada tata kelola yang transparan, adaptasi teknologi, serta kolaborasi dengan Kementerian BUMN. Dengan langkah strategis yang terencana, Danantara diharapkan menjadi katalisator pembangunan berkelanjutan dan simbol kebangkitan ekonomi Indonesia.