M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Ledakan dan kebakaran pipa gas Petronas di Puchong, Malaysia, melukai 140 orang dan merusak 200 rumah. Pemerintah dan Petronas berjanji memulihkan area, memberikan bantuan ke korban, serta menyelidiki penyebab insiden sambil memastikan keamanan dan pasokan gas stabil.
Intinya… Ledakan dan kebakaran pipa gas Petronas di Puchong, Malaysia, melukai 140 orang dan merusak 200 rumah. Pemerintah dan Petronas berjanji memulihkan area, memberikan bantuan ke korban, serta menyelidiki penyebab insiden sambil memastikan keamanan dan pasokan gas stabil.
Penyelidikan masih berlangsung setelah ledakan dan kebakaran besar pada Selasa pagi di pipa gas milik anak perusahaan Petronas di daratan Semenanjung Malaysia. Insiden ini menyebabkan lebih dari 140 orang mengalami luka-luka, dengan beberapa korban harus dirawat di rumah sakit akibat luka bakar atau menghirup asap. Kebakaran ini juga berdampak pada sekitar 200 properti di sekitar lokasi kejadian. Sebanyak lebih dari 305 orang berhasil dievakuasi, sementara 145 korban mendapatkan perawatan medis dan 41 di antaranya telah dipulangkan.
Menteri Besar Selangor, Amirudin Shari, menyatakan bahwa dua kawasan perumahan dalam radius 290 meter dari lokasi kejadian akan tetap ditutup sampai pemeriksaan menyeluruh memastikan keamanan bagi penduduk untuk kembali. Pemerintah negara bagian akan bekerja sama dengan pemerintah federal untuk menangani situasi ini dan melindungi warga yang terdampak. Laporan awal mengenai insiden ini diharapkan tersedia dalam 72 jam.
Saksi mata menggambarkan kepanikan yang terjadi sesaat setelah ledakan. Raja Hilmy Bin Raja Idris, warga yang tinggal sekitar 1 km dari lokasi kebakaran, mengatakan bahwa ia melihat puing-puing terbakar jatuh dari langit. Evian Wee, warga lainnya, mengira bencana ini adalah tornado atau gempa bumi setelah melihat cahaya merah bergerak dan mendengar kaca serta batu berjatuhan. Banyak rumah mengalami kerusakan akibat dampak ledakan dan kebakaran tersebut.
Perusahaan energi nasional Malaysia, Petronas, menyatakan bahwa penyelidikan terkait insiden ini masih berlangsung. Pipa gas yang terdampak adalah milik anak perusahaannya, Petronas Gas Berhad (PGB), yang berlokasi dekat ibu kota Kuala Lumpur. Petronas menegaskan bahwa prioritas utama mereka adalah keselamatan masyarakat, pemberian bantuan bagi yang terdampak, serta menjaga keamanan pasokan gas nasional.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mengunjungi lokasi kejadian, menegaskan bahwa pemerintah dan Petronas akan bertanggung jawab penuh untuk memulihkan kawasan terdampak. Lebih dari 100 warga yang rumahnya mengalami kerusakan sebagian akan menerima bantuan sebesar 2.500 ringgit, sementara pemilik rumah yang hancur total akan mendapat 5.000 ringgit. Bantuan tambahan dari Petronas dan pemerintah federal akan diberikan dalam beberapa hari ke depan.
PGB mengonfirmasi bahwa hingga pukul 16.00 waktu setempat pada Selasa, pipa gas yang terdampak telah berhasil diisolasi dan kebakaran berhasil dikendalikan. Seluruh pemangku kepentingan terkait telah diberitahu mengenai perkembangan ini. Dampak finansial dan operasional dari insiden ini masih dalam tahap evaluasi, dan PGB berjanji akan memberikan pengumuman lebih lanjut mengenai hal ini dalam waktu dekat.
Petronas menegaskan kembali komitmennya terhadap keselamatan dalam semua operasionalnya dan berjanji untuk terus memberikan pembaruan seiring dengan perkembangan penyelidikan. Mereka meminta kerja sama dan kesabaran dari semua pihak yang terdampak, sementara upaya pemulihan terus dilakukan. Petronas juga memastikan bahwa timnya bekerja keras untuk memitigasi gangguan, mengimplementasikan rencana darurat, serta memulihkan operasional dengan aman dan efisien.
Sebagai bagian dari upaya normalisasi, tiga stasiun pengisian bahan bakar di sekitar lokasi kejadian telah kembali beroperasi setelah mendapatkan izin dari otoritas terkait. Meskipun stasiun-stasiun ini tidak terkena dampak langsung, mereka sempat ditutup sementara sebagai langkah pencegahan sesuai dengan protokol keselamatan Petronas. Perusahaan dan pihak berwenang berjanji untuk terus memantau perkembangan serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi memastikan keselamatan masyarakat dan stabilitas pasokan energi di Malaysia.