M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Tiga bandara Indonesia, yakni SMB II Palembang, H.A.S Hanandjoeddin Belitung, dan Jenderal Ahmad Yani Semarang, kembali berstatus internasional per April 2025. Keputusan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, investasi, dan memperluas konektivitas penerbangan internasional.
Intinya… Tiga bandara Indonesia, yakni SMB II Palembang, H.A.S Hanandjoeddin Belitung, dan Jenderal Ahmad Yani Semarang, kembali berstatus internasional per April 2025. Keputusan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, investasi, dan memperluas konektivitas penerbangan internasional.
Tiga bandara di Indonesia resmi kembali berstatus internasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2025. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Belitung, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Dengan tambahan ini, total ada 20 bandara internasional yang beroperasi di Indonesia per April 2025. Kabar ini disambut antusias oleh pengelola bandara, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk mengoperasikan kembali penerbangan rute luar negeri di ketiga bandara tersebut. Fokus utama yang sedang dipersiapkan meliputi penyediaan layanan kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan (CIQ), serta memastikan standar keamanan, keselamatan, dan pelayanan berjalan optimal. Selain itu, pembahasan bersama maskapai juga sedang dilakukan untuk menentukan rute-rute internasional baru yang akan segera dibuka, guna mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan pariwisata, serta peningkatan investasi dan perdagangan.
Ketiga bandara tersebut sejatinya sudah berpengalaman dalam melayani penerbangan internasional. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, yang memiliki kapasitas 3,4 juta penumpang per tahun dan runway sepanjang 3.000 x 45 meter, bahkan baru saja meraih tiga penghargaan bergengsi Airport Service Quality (ASQ) Awards 2024 dari Airport Council International (ACI), yakni Best Airport of 2 to 5 Million Passengers in Asia-Pacific, Airport with the Most Dedicated Staff, dan Most Enjoyable Airport in Asia-Pacific. Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang juga tak kalah membanggakan dengan kapasitas lebih dari 6 juta penumpang per tahun dan runway 2.650 x 45 meter, serta penghargaan ASQ Awards 2024 dan ACI World Director General’s Roll of Excellence. Sementara itu, Bandara H.A.S Hanandjoeddin Belitung mendapatkan penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat 2024 dari Kementerian Kesehatan serta OTBAN Award 2023 kategori Best Airport Operator.
General Manager Bandara SMB II Palembang, R. Iwan Winaya Mahdar, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menggelar konferensi pers resmi untuk mengumumkan detail kesiapan bandara kepada publik. Hal senada disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang menyatakan rasa syukur atas kembalinya status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani. Ia menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras semua pihak terkait.
Saat ini, Indonesia memiliki 20 bandara internasional, yakni: Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh Besar), Kualanamu (Deli Serdang), Minangkabau (Padang Pariaman), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Hang Nadim (Batam), Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kertajati (Majalengka), Kulonprogo (Yogyakarta), Juanda (Sidoarjo), I Gusti Ngurah Rai (Badung), Zainuddin Abdul Madjid (Lombok Tengah), Komodo (Labuan Bajo), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Balikpapan), Sultan Hasanuddin (Maros), Sam Ratulangi (Manado), Sentani (Jayapura), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), H.A.S Hanandjoeddin (Belitung), dan Jenderal Ahmad Yani (Semarang).
Pengaktifan kembali status internasional ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan penerbangan global serta menjadi pendorong baru untuk pariwisata dan ekonomi nasional. Dalam waktu dekat, daftar rute internasional yang dibuka dari ketiga bandara ini akan segera diumumkan kepada publik.
