M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Prabowo rencanakan "Presidential Club" untuk kurangi gesekan politik dan kolaborasi dengan mantan presiden. Forum ini akan diskusikan masalah strategis kebangsaan serta memberi masukan kabinet. Namun, ada keprihatinan potensi forum ini sebagai instrumen politik. Keputusan Prabowo ini masih dalam pembahasan.
Intinya… Prabowo rencanakan "Presidential Club" untuk kurangi gesekan politik dan kolaborasi dengan mantan presiden. Forum ini akan diskusikan masalah strategis kebangsaan serta memberi masukan kabinet. Namun, ada keprihatinan potensi forum ini sebagai instrumen politik. Keputusan Prabowo ini masih dalam pembahasan.
Prabowo Subianto, presiden terpilih hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, tengah mempertimbangkan pembentukan "Presidential Club" sebagai strategi untuk meredam kritik frontal dan membangun kolaborasi dengan lawan politiknya. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menciptakan kedamaian politik dan meningkatkan harmoni di tengah masyarakat.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan Presidential Club akan beranggotakan para mantan presiden, termasuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 RI yang saat ini masih menjabat, Joko Widodo.
Tujuan dari forum ini adalah untuk berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Prabowo ingin mendapatkan masukan dari para mantan presiden dalam menyusun kabinet pemerintahannya. Melalui "Presidential Club" , Prabowo berharap para pemimpin masa lalu dapat menceritakan pengalaman mereka saat memimpin negara.
Menurut Prabowo, keberadaan "Presidential Club" diharapkan dapat mengurangi gesekan politik yang terjadi di Indonesia. Melalui forum ini, diharapkan para pemimpin politik dapat saling memahami dan bekerjasama demi kepentingan bangsa dan negara.
Namun, sejumlah pihak juga menyoroti potensi risiko dari pembentukan "Presidential Club" . Mereka mengkhawatirkan bahwa forum ini dapat menjadi instrumen politik yang digunakan untuk kepentingan tertentu dan mengesampingkan aspirasi rakyat.
Keputusan Prabowo untuk membentuk "Presidential Club" masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dan akan mengundang berbagai pihak untuk berpartisipasi. Hal ini menjadi sorotan publik mengingat potensi dampaknya terhadap dinamika politik nasional dalam waktu yang akan datang.