Serangan Israel di Rafah: Kekerasan Memicu Kecaman Internasional

Detik

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Serangan udara Israel ke Rafah, Jalur Gaza. Amerika Serikat akhirnya menghentikan pengiriman bom ke Israel. Indonesia mengecam tindakan militer dan menuntut gencatan senjata permanen. Dampaknya kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan ketegangan di Timur Tengah.
 
Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel ke kota Rafah, Jalur Gaza, telah memicu kecaman dari berbagai pihak internasional. Kementerian Luar Negeri Indonesia termasuk yang pertama kali mengecam tindakan militer tersebut, menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan kekerasan yang berpotensi meluas.
 
Menurut laporan terbaru, serangan yang dimulai sejak Senin (6/5/2024) ini telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil dan menimbulkan korban jiwa. Tank-tank Israel terlihat mendekati perbatasan Rafah, hanya berjarak 200 meter dari Mesir, menandakan kemungkinan eskalasi lebih lanjut.
 
Akhirnya, Amerika Serikat menghentikan pengiriman bom ke Israel. Pengiriman amunisi itu disebut telah dihentikan sejak pekan lalu. Amunisi tersebut terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pound dan 1.700 bom seberat 500 pound. "Kami utamanya fokus pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pound dan dampaknya terhadap pemukiman padat penduduk seperti yang telah kami lihat di bagian-bagian lain Jalur Gaza," kata seorang pejabat AS pada Rabu (8/5).
 
Serangan ini dilaporkan menargetkan kelompok Hamas yang diyakini memiliki basis di Rafah. Namun, dampaknya terasa luas, menghantam jalan-jalan, lahan pertanian, rumah-rumah, dan peternakan. Sejak serangan dimulai, telah dilaporkan kematian 27 orang, termasuk enam wanita dan sembilan anak-anak, menurut sumber di rumah sakit setempat.
 
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, telah menyatakan bahwa mereka akan terus berkomunikasi dengan mitra internasional untuk mencari jalan keluar dari krisis ini. "Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan," tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui akun X (Twitter), Selasa (7/5).
 
Serangan ini menjadi salah satu fokus utama dalam berita internasional, dan dunia menunggu dengan waspada untuk melihat bagaimana situasi akan berkembang dalam beberapa hari mendatang.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...