M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, baru-baru ini membeli 221.100 saham BBCA seharga Rp 9.000 per saham, total Rp 1,98 miliar. Ini meningkatkan kepemilikannya menjadi 33,85 juta saham. Jahja juga menghibahkan 8 juta saham kepada anak-anaknya tahun lalu.
Intinya… Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, baru-baru ini membeli 221.100 saham BBCA seharga Rp 9.000 per saham, total Rp 1,98 miliar. Ini meningkatkan kepemilikannya menjadi 33,85 juta saham. Jahja juga menghibahkan 8 juta saham kepada anak-anaknya tahun lalu.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, baru-baru ini melakukan transaksi saham yang menarik perhatian pasar. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 30 Mei 2024, Jahja membeli sebanyak 221.100 saham BBCA dengan harga transaksi Rp 9.000 per saham. Dengan transaksi ini, Jahja mengeluarkan uang senilai kurang lebih Rp 1,98 miliar.
Dengan pembelian ini, jumlah saham BBCA yang dimiliki Jahja Setiaatmadja kini mencapai 33,85 juta saham, yang setara dengan 0,03 persen dari total saham yang beredar. Langkah ini memperkuat posisinya di BCA dan menunjukkan komitmen serta optimisme Jahja terhadap prospek perusahaan.
BCA sendiri telah membagikan dividen senilai Rp 33,2 triliun dari laba bersih tahun buku 2023, yang setara dengan 68,4 persen dari laba bersih tahun sebelumnya. Setiap pemegang saham BCA berhak mendapatkan dividen sekitar Rp 270 per saham. Pembagian dividen ini mencerminkan kinerja keuangan BCA yang solid dan konsisten dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.
Selain transaksi terbaru ini, Jahja Setiaatmadja juga diketahui menghibahkan 8 juta saham BCA kepada dua anaknya pada pertengahan tahun lalu. Total hibah tersebut senilai Rp 74 miliar dan dianggap sebagai bagian dari warisan keluarga, langkah yang umum dilakukan oleh orangtua untuk memastikan keberlanjutan kepemilikan keluarga.
Langkah Jahja Setiaatmadja dalam membeli saham BBCA dan memberikan hibah saham kepada keluarganya menunjukkan kepercayaannya yang kuat terhadap masa depan BCA. Transaksi ini tidak hanya memperkuat posisi Jahja di perusahaan tetapi juga menggarisbawahi komitmennya terhadap pertumbuhan dan stabilitas BCA di masa depan.
Menurut analisa AI dari Pukulenam, dengan hasil bobot 0.54, sentiment pasar terhadap saham BBCA ini adalah positif 🚀. Analisa ini menunjukkan bahwa investor melihat langkah Jahja Setiaatmadja dalam membeli saham sebagai indikasi kepercayaan terhadap kinerja masa depan perusahaan.
Meskipun analisa AI ini menunjukkan sentiment positif, penting untuk melakukan analisa pasar menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Analisa AI merupakan alat bantu yang berguna namun tidak menggantikan analisa mendalam dan komprehensif.