M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Perjuangan #SAVEPROFBUS membuahkan hasil. Prof. BUS kembali diangkat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Ia dipastikan kembali bekerja mulai Rabu, 10 Juli 2024.
Intinya… Perjuangan #SAVEPROFBUS membuahkan hasil. Prof. BUS kembali diangkat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Ia dipastikan kembali bekerja mulai Rabu, 10 Juli 2024.
Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) atau yang akrab disapa Prof. BUS dikembalikan menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya mulai Rabu (10/7). Hal ini disampaikan pada konferensi pers yang digelar pada Selasa (9/7) di depan halaman Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair. Tampak pula Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., yang ikut memberikan keterangan terkait pengembalian jabatan Prof. BUS.
Prof. Nasih memberikan keterangan terkait pencopotan Prof. BUS. Menurutnya, hal tersebut dilakukan usai kritikan Prof. BUS terhadap kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara terbuka di media massa tentang praktik dokter asing di Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa ini merupakan masalah internal Unair dan tidak ada intervensi dari pihak luar. Prof. Nasih pun mengatakan bahwa ia menjunjung tinggi kebebasan untuk berpendapat, namun dengan catatan dilakukan pada tempatnya. Setelah itu, Prof. BUS meminta maaf dan mengatakan bahwa komentar yang ia lontarkan adalah sikap pribadinya, tidak seharusnya membawa nama institusi.
Polemik pencopotan Prof. BUS ini sudah berlangsung selama kurang lebih sepekan. Namanya sebelumnya ramai di media sosial dengan tagar #SAVEPROFBUS setelah memberikan komentar berupa penolakan terhadap praktik dokter asing di Indonesia. Ia mengatakan bahwa dokter-dokter di Indonesia masih berkualitas dan mampu menjadi dokter di "rumah" sendiri. Ia kemudian dipanggil oleh rektorat untuk memberi klarifikasi pada Senin (1/7). Hal ini berujung pada pencopotan dirinya dari posisi dekan pada Rabu (3/7).
Prof. BUS juga sempat mendatangi rektorat untuk memberi surat keberatan terkait pencopotannya pada Senin (8/7). Ia juga mempertanyakan alasan dirinya diberhentikan dari posisi dekan. SK Pemberhentian Prof. BUS dicabut pada tanggal 9 Juli 2024, dan ia dipastikan kembali bekerja pada 10 Juli 2024. "Semua sudah berakhir", ujar Prof. BUS dalam konferensi pers Selasa (9/7). "Cerita serial ini berakhir sampai di sini", tambah Prof. Nasih.