M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kemendikbud menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dengan Kurikulum Merdeka untuk memberi siswa kebebasan memilih mata pelajaran sesuai minat. Kurikulum ini bertujuan meningkatkan fleksibilitas dan relevansi pendidikan tanpa memaksakan implementasi pada sekolah.
Intinya… Kemendikbud menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dengan Kurikulum Merdeka untuk memberi siswa kebebasan memilih mata pelajaran sesuai minat. Kurikulum ini bertujuan meningkatkan fleksibilitas dan relevansi pendidikan tanpa memaksakan implementasi pada sekolah.
Dalam upaya meningkatkan fleksibilitas dan relevansi pendidikan di tingkat SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memutuskan untuk menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa perubahan ini bertujuan memberikan lebih banyak kebebasan dan otonomi kepada siswa dalam memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka selama dua tahun terakhir di SMA.
Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak lagi dikotakkan ke dalam jurusan tertentu. Sebaliknya, mereka dapat meramu kombinasi mata pelajaran yang diinginkan dari berbagai bidang seperti Matematika dan IPA, IPS, Bahasa, dan keterampilan vokasi. Hal ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan di masa depan, seperti kemampuan bekerja dalam tim, berpikir kreatif, dan menghasilkan karya.
Nadiem juga menekankan bahwa Kurikulum Merdeka ini tidak akan dipaksakan. Sekolah diberi kebebasan untuk memilih apakah mereka akan menerapkan Kurikulum Merdeka secara penuh, bertahap, atau tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat sesuai dengan kesiapan masing-masing.
Perubahan ini diharapkan dapat mengatasi kekakuan dan kepadatan materi yang ada dalam Kurikulum 2013 dan memberikan ruang bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa mereka. Dengan demikian, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan efektif, serta mampu meminimalisir dampak learning loss akibat pandemi Covid-19