Mantan CEO YouTube, Susan Wojcicki Meninggal Karena Kanker Paru

Getty Images untuk TechCrunch, 2016

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Susan Wojcicki, tokoh kunci di balik Google dan mantan CEO YouTube, meninggal pada usia 56 tahun karena kanker paru-paru. Dia berperan besar dalam menciptakan AdSense, serta mengakuisisi YouTube dan DoubleClick, yang membuat YouTube sangat menguntungkan bagi Alphabet. Meskipun mundur pada 2023 untuk fokus pada keluarga dan kesehatan, dia tetap menjadi penasihat di Alphabet.
 
Susan Wojcicki, sosok kunci dalam perkembangan awal Google dan kemudian menjadi CEO YouTube, telah meninggal dunia pada usia 56 tahun pada hari Jumat waktu AS (9/8). Wojcicki berperan penting dalam menciptakan AdSense Google. Dia kemudian menjadi CEO YouTube, di mana dia membantu mengubah platform tersebut menjadi sumber pendapatan besar bagi perusahaan induk Google, Alphabet, sambil juga menangani konten kontroversial di YouTube. Wojcicki mengundurkan diri pada tahun 2023 untuk fokus pada keluarga, kesehatan, dan proyek pribadinya, namun tetap menjadi penasihat di Alphabet.
 
Sundar Pichai, CEO Google dan Alphabet, memberikan penghormatan kepadanya di X (twitter), mengakui bahwa dia adalah bagian inti dari sejarah Google dan memiliki pengaruh besar pada banyak orang. Wojcicki berada di balik dua akuisisi paling berpengaruh Google: YouTube pada tahun 2006 dan DoubleClick pada tahun 2007. Akuisisi ini menjadi divisi utama di Google, mendiversifikasi bisnisnya di luar mesin pencari.
 
Wojcicki, yang dikenal dengan disiplin dirinya sejak kecil, pernah berpartisipasi dalam eksperimen marshmallow Stanford yang terkenal (dan tentunya yang berhasil menunda marshmallow). Dia belajar sejarah dan sastra di Harvard, diikuti dengan ekonomi di UC Santa Cruz, dan kemudian meraih gelar MBA dari UCLA. Kariernya mencakup peran di Bain & Company dan Intel sebelum bergabung dengan Google sebagai karyawan ke-16, di mana dia membantu memasarkan mesin pencari. Menariknya, Wojciciki dan suaminya lah yang menyewakan garase kepada Larry Page dan Sergey Brin untuk dijadikan kantor pertama Google.
 
Wojciciki bertahan dengan kanker paru-paru selama dua tahun sebelum meninggal dunia. Suaminya, Dennis Troper, menggambarkannya sebagai sosok dengan pemikiran cemerlang, ibu yang penuh kasih, dan teman yang baik, serta memberi dampak mendalam yang dia miliki pada keluarga mereka dan dunia. Namun karena keterkenalannya, banyak yang berkonspirasi bahwa Wojciciki selama ini adalah seorang perokok. Kabar tersebut belum dapat dikonfirmasi, dan memang benar bahwa kanker paru-paru juga dapat menjangkit yang bukan perokok sekalipun.
 
Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dan serius, terutama menyerang orang dewasa yang lebih tua dengan riwayat merokok, meskipun bukan perokok juga dapat berisiko. Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) dan kanker paru-paru sel kecil (SCLC), dengan NSCLC lebih umum. Gejalanya sering meliputi batuk yang menetap, nyeri dada, batuk berdarah (walaupun sedikit), sesak napas, dan penurunan berat badan.
 
Deteksi dini sulit dilakukan karena gejala biasanya muncul pada tahap lanjut. Pilihan pengobatan tergantung pada jenis dan tahap kanker serta dapat mencakup operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target, atau imunoterapi. Meskipun ada kemajuan dalam pengobatan, kanker paru-paru tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait kanker di seluruh dunia, menekankan pentingnya penelitian, pencegahan, dan upaya deteksi dini.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...