M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… BMKG memperingatkan potensi gempa megathrust di selatan Jawa hingga Bali, yang bisa mencapai kekuatan 9,0 skala Richter dan memicu tsunami setinggi 34 meter. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat infrastruktur evakuasi, dan mengikuti simulasi rutin.
Intinya… BMKG memperingatkan potensi gempa megathrust di selatan Jawa hingga Bali, yang bisa mencapai kekuatan 9,0 skala Richter dan memicu tsunami setinggi 34 meter. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat infrastruktur evakuasi, dan mengikuti simulasi rutin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terkait potensi gempa megathrust yang bisa terjadi di wilayah selatan Jawa hingga Bali. Gempa ini diperkirakan bisa mencapai kekuatan hingga 9,0 skala Richter dan berpotensi menimbulkan tsunami dengan gelombang setinggi 34 meter.
Gempa megathrust merupakan gempa yang terjadi di zona subduksi, di mana dua lempeng tektonik bertabrakan. Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah lempeng Eurasia menciptakan tekanan luar biasa di sepanjang patahan ini. Tekanan tersebut akan terus menumpuk hingga akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi yang sangat kuat. Di Indonesia, terdapat beberapa segmen megathrust yang berpotensi menimbulkan gempa besar, termasuk Megathrust Selat Sunda, Megathrust Jawa Barat, dan Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyatakan bahwa zona-zona megathrust ini sudah lama tidak melepaskan energi besar, yang berarti potensi gempa semakin meningkat. "Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," ujarnya.
Wilayah selatan Jawa dan Bali memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, yang membuat risiko gempa megathrust menjadi lebih serius. Menurut BMKG, jika gempa dengan kekuatan maksimum terjadi, tsunami yang dihasilkan dapat menghantam wilayah pesisir dalam waktu 30 hingga 60 menit. Gelombang yang sangat besar ini bisa mencapai hingga 34 meter, tergantung pada topografi wilayah yang terdampak.
BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah di sepanjang pesisir selatan Jawa hingga Bali untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah-langkah yang harus dilakukan termasuk memperkuat infrastruktur evakuasi, memperbarui jalur evakuasi, dan melakukan simulasi rutin untuk menghadapi kemungkinan terburuk. BMKG juga menegaskan bahwa meskipun gempa megathrust tidak dapat diprediksi dengan tepat, kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalkan dampak bencana.
BMKG juga terus mengembangkan sistem peringatan dini tsunami untuk meningkatkan keakuratan dan kecepatan respons terhadap ancaman bencana ini. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang.