Kemenkes Peringatkan Kasus ISPA-Pneumonia Akibat Kualitas Udara

Detik

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kasus ISPA dan pneumonia pada anak-anak meningkat akibat polusi udara yang memburuk. Kelompok rentan termasuk anak-anak dan lansia. Kemenkes meneliti hubungan polusi dengan penyakit lain, dan mengimbau masyarakat menjaga kualitas udara untuk kesehatan jangka panjang.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan pneumonia pada anak-anak di Indonesia. Direktur Penyehatan Lingkungan Kesehatan Kemenkes RI, dr Anas Ma'ruf, menyebut bahwa salah satu faktor utama yang memicu peningkatan ini adalah kualitas udara Indonesia yang kian memburuk.
 
Hal senada diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan melalui CNN Indonesia, yang menekankan bahwa polusi udara menjadi pemicu utama peningkatan kasus ISPA pada anak-anak. Kualitas udara yang buruk di berbagai wilayah, terutama di daerah perkotaan, memperburuk kondisi kesehatan anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, kelompok yang paling rentan terkena dampaknya.
 
Peningkatan penyakit respirasi ini juga memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan. "Dari data BPJS Kesehatan yang kami dapat, kurang lebih Rp 10 triliun telah dibelanjakan pada tahun 2022 untuk menangani penyakit-penyakit terkait dengan respirasi," ungkap dr Anas. 
 
Selain anak-anak, lansia juga menjadi kelompok yang rentan terdampak buruknya kualitas udara. Kualitas udara yang buruk tidak hanya berdampak pada penyakit-penyakit pernapasan, tetapi juga mengancam kesehatan kelompok tersebut secara umum. Ditambah lagi, selain penyakit pernapasan, Kemenkes saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah polusi udara yang memburuk juga berhubungan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular dan kanker.
 
Kemenkes mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam menjaga kualitas udara demi kesehatan bersama. Menurut dr Anas, kualitas udara yang baik sangat penting untuk mendukung usia harapan hidup masyarakat. "Usia harapan hidup kita saat ini berada di kisaran 72-73 tahun. Jika kualitas udara terus memburuk, sulit bagi kita untuk mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang," tutupnya.
 
Pentingnya menjaga kualitas udara ini tidak hanya demi mengurangi risiko penyakit pernapasan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia harapan hidup di Indonesia.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...