PAFI Dorong Kampanye Edukasi Simbol pada Obat 💊

PAFI Tana Toraja

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… PAFI menekankan pentingnya memahami simbol dan dosis pada label obat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Ketidaktepatan penggunaan dapat menyebabkan overdosis, kerusakan organ, atau efektivitas berkurang. 
 
Label obat sering kali dianggap remeh oleh sebagian masyarakat, padahal setiap informasi yang tercantum memiliki peran penting dalam memastikan keamanan dan efektivitas obat. Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, SFarm, mengingatkan bahwa simbol dan dosis pada label obat bukan sekadar formalitas, melainkan panduan penting untuk mencegah risiko kesehatan yang serius.
 
Simbol-simbol yang tertera pada label obat membantu pengguna memahami cara penggunaan dan batasan obat. Beberapa simbol yang sering diabaikan namun sangat penting di antaranya:
  • Jam Pasir: Menunjukkan batas waktu penyimpanan obat. Misalnya, obat cair dapat kehilangan efektivitasnya setelah beberapa waktu.
  • Lingkaran Hijau dan Biru: Menandakan tingkat keamanan obat, dengan lingkaran biru menunjukkan obat bebas terbatas yang penggunaannya tetap perlu diperhatikan.
  • Kotak Merah dengan Huruf "K": Menunjukkan obat keras yang hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter karena memiliki potensi efek samping serius.
 
“Simbol-simbol ini bukan hanya hiasan, melainkan panduan penting untuk penggunaan obat yang aman dan efektif,” ujar Mozes.
 
Selain simbol, ketepatan dalam mematuhi dosis yang tertera pada label obat juga sangat penting. Melansir laman pafibanyuwangi.org, Mozes menekankan bahwa dosis pada label obat dirancang berdasarkan penelitian mendalam dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan dapat menyebabkan overdosis, berisiko merusak organ seperti hati dan ginjal. Sebaliknya, dosis yang terlalu rendah dapat membuat obat tidak efektif, sehingga penyakit tidak tertangani dengan baik.
 
PAFI terus mendorong kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca label obat. Apoteker, menurut Mozes, memiliki peran besar dalam memastikan pasien memahami informasi pada label, termasuk simbol, dosis, dan waktu konsumsi obat.
 
Mozes berharap kerja sama antara masyarakat, apoteker, dan produsen obat dapat meningkatkan disiplin dalam penggunaan obat sesuai aturan, sehingga manfaat obat dapat diperoleh secara optimal tanpa risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...