Koas Kena Bogem Akibat Jadwal Jaga, Pelaku Diduga Mau Liburan ke Eropa

Homcare24

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kejadian pemukulan kembali terjadi di dunia kesehatan. Kali ini, seorang koas atau dokter muda dipukuli karena masalah jadwal jaga. Pelaku diduga melaporkan masalah jadwal kepada orang tuanya, karena akan liburan di malam tahun baru. 
 
Kasus pemukulan di kalangan tenaga kesehatan kembali terjadi. Kali ini datang dari koas, atau dokter muda dari salah satu universitas ternama di Kota Palembang. Mirisnya, peristiwa ini diduga berawal dari perselisihan terkait jadwal jaga untuk malam tahun baru. Terlihat dari video yang beredar, korban pemukulan yang adalah chief atau ketua dengan tugas menyusun jadwal jaga dipukul oleh lelaki (diduga suruhan ibu pelaku). Video tersebut menyulut kemarahan masyarakat di media sosial. Tak sedikit yang menyayangkan sikap kekanak-kanakan seorang koas, yang seharusnya bisa menjaga kerja sama dan kebersamaan dalam kelompok, bukan malah mengadu pada orang tua bila ada perselisihan.
 
Insiden diawali dari korban yang selesai jaga stase anak di rumah sakit. Setelah itu, ia dengan dua teman koasnya diajak untuk bertemu dengan ibu pelaku dalam rangka pembahasan jadwal jaga. Pelaku sendiri tidak sedang berada di lokasi, sehingga korban hanya bertemu ibu dan juga seorang lelaki yang kemudian memukulinya. Kombes Sunarto, Kabid Humas Polda Sumsel, mengatakan bahwa pada Kamis (12/12) korban sudah membuat laporan ke kepolisian terkait tindakan semena-mena ini.
 
Kekuatan warganet tak perlu diragukan, pelaku diduga merupakan anak petinggi di salah satu instansi besar Indonesia. Berdasarkan keterangan di media sosial, pelaku sudah beberapa kali merasa tidak adil perihal jadwal jaga, padahal teman-teman lainnya sudah setuju terhadap jadwal yang sudah disusun. Karena tetap merasa tidak puas, ia lalu melapor ke mamanya. Setelah itu, terjadi pertemuan korban, dua temannya, ibu pelaku, dan seorang lelaki yang diduga driver dari ibu pelaku. Singkat cerita terjadi pemukulan, terekam oleh salah satu teman korban, dan sempat disuruh untuk menghapus namun sudah terlanjur terkirim ke grup sebelumnya. Belakangan diketahui, pelaku melakukan protes jadwal jaga karena berencana liburan ke Eropa. Kelanjutan kasus ini masih bergulir di kepolisian dan belum ada keterangan lengkap terkait kasus ini.
 
Superiority complex, adalah kondisi untuk mereka yang merasa 'lebih' daripada orang-orang di sekitarnya. Semua individu dalam kondisi ini bahkan tak segan menindas, bahkan berbuat jahat pada sekelilingnya. Padahal, kemampuan atau kuasa yang mereka miliki tak sehebat itu. Bahkan, pada beberapa sumber dikatakan bahwa ini adalah kondisi mekanisme pertahanan karena orang merasa rendah diri dibanding lainnya. Sehingga, tak ada yang bisa ditonjolkan dari mereka, dan memilih untuk mengandalkan kuasa atau yang lainnya untuk membuat orang lain merasa kecil.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...