IHSG Melemah ke 7.024, Sentimen Global Tekan Pasar

Bisnis

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… IHSG turun 0,70% pada Rabu (5/2) akibat perang tarif AS-China dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat. Saham perbankan melemah, sementara beberapa saham big cap naik.
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.024,23 pada Rabu (5/2/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen negatif dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tekanan dari perang tarif antara Amerika Serikat dan China.
 
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,70% atau kehilangan 49,23 poin dibandingkan hari sebelumnya. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG sempat dibuka pada level 7.073,46 dan mencapai titik tertinggi di 7.079,46 sebelum akhirnya terkoreksi. Meskipun indeks mengalami tekanan, beberapa saham berkapitalisasi besar justru mencatatkan kenaikan seperti Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) , dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).
 
Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, di antaranya perang tarif antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas. Pemerintah China telah menerapkan tarif balasan terhadap barang impor dari AS, yang menambah ketidakpastian ekonomi global dan memicu aksi jual di pasar saham. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka 5,03% untuk tahun 2024, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,05%. Hal ini turut memberikan tekanan pada IHSG.
 
Di sektor keuangan, pelemahan saham perbankan menjadi salah satu penyebab utama turunnya IHSG. Saham BBRI, PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan penurunan signifikan, yang turut menyeret indeks ke bawah.
 
Secara teknikal, analis memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.000–7.100 dalam beberapa waktu ke depan. Jika tidak mampu bertahan di atas level 7.065, indeks berpotensi melanjutkan pelemahan ke kisaran 6.950–7.000. Dengan berbagai sentimen yang masih membayangi, investor disarankan untuk tetap mencermati pergerakan pasar dan memilih saham dengan fundamental kuat guna mengurangi risiko investasi.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...