Seruan Tarik Dana dari Bank BUMN, Pemerintah Respons

Suara.com

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Seruan tarik dana dari bank BUMN muncul akibat kekhawatiran soal transparansi BPI Danantara. OJK menegaskan belum ada penarikan besar, sementara pemerintah memastikan dana nasabah aman dan meminta masyarakat tidak panik.
 
Isu penarikan dana secara massal dari bank BUMN kembali mencuat di media sosial seiring dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Badan baru ini dikabarkan akan mengelola dividen dari 65 BUMN, termasuk tiga bank pelat merah raksasa, yakni Bank Mandiri, BRI, dan BNI, serta dana penghematan anggaran kementerian/lembaga.
 
Seruan tarik uang mulai bermunculan di platform X, dengan sejumlah warganet menyatakan kekhawatiran atas masa depan Danantara. Mereka khawatir, bila pengelolaan investasi gagal, dana yang tersimpan di bank BUMN bisa terancam. Beberapa netizen bahkan mengaku telah membuka rekening baru di bank swasta dan melakukan diversifikasi investasi, seperti membeli emas serta menjual saham di perusahaan pelat merah. Menurut mereka, kepastian keberhasilan Danantara masih dipertanyakan dan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian nasional, mirip dengan kasus krisis 1997 yang dipicu aksi panik tarik uang.
 
Di sisi lain, pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat penarikan dana yang tidak biasa. Pihak Istana juga menegaskan bahwa BP Danantara hanya mengelola dividen BUMN dan tidak mengambil dana simpanan nasabah. Pengawasan atas pengelolaan investasi ini akan dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
 
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menganggap pembentukan Danantara sebagai langkah strategis. Dalam pidatonya di Indonesia Economic Summit 2025, Luhut meyakini badan tersebut akan mendorong efisiensi dan transparansi pengelolaan BUMN melalui join venture dengan pihak profesional. Ia juga mengimbau masyarakat, baik domestik maupun asing, untuk memberikan waktu agar proses konsolidasi berjalan optimal.
 
Pemerintah juga mencanangkan pemangkasan anggaran hingga tiga tahap, dengan target penghematan total mencapai Rp750 triliun. Dana tersebut nantinya akan diinvestasikan melalui Danantara serta program Makan Bergizi Gratis guna mendukung sektor infrastruktur, ketahanan pangan, energi, dan industri substitusi impor.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...