Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus

Tempo

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Pengutusan Jokowi oleh Presiden Prabowo Subianto ke pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan memicu kritik terkait citra moral dan etika Jokowi, meskipun langkah itu dianggap sebagai penghormatan diplomatik.
 
Pemakaman Paus Fransiskus yang berlangsung pada 26 April 2025 di Vatikan menarik perhatian internasional, termasuk Indonesia yang mengutus Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), sebagai wakil Presiden Prabowo Subianto. Meskipun dihadiri oleh berbagai delegasi internasional, langkah Prabowo mengutus Jokowi memicu kritik. Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, menyebut langkah ini sebagai "blunder politik" karena Jokowi pernah masuk dalam nominasi tokoh terkorupsi 2024 oleh OCCRP, yang menurutnya merusak citra diplomasi Indonesia.
 
Virdika menilai pemakaman Paus Fransiskus bukan hanya sebuah acara kenegaraan, tetapi juga momen etika global, yang seharusnya dihadiri oleh tokoh yang lebih dihormati secara moral. Ia berpendapat bahwa keputusan Prabowo mengutus Jokowi bisa merusak hubungan jangka panjang dengan komunitas Katolik di Indonesia.
 
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh pakar komunikasi politik Hendri Satrio. Ia mengatakan bahwa pengutusan Jokowi sebagai representasi Indonesia adalah hal yang wajar, mengingat negara-negara besar seperti AS dan Inggris juga mengutus pemimpin sebelumnya untuk menghadiri pemakaman Paus.
 
Pemakaman Paus Fransiskus sendiri dimulai dengan prosesi misa di Basilika Santo Petrus, yang dihadiri oleh lebih dari 170 delegasi negara dan organisasi internasional. Sejumlah tokoh, termasuk Presiden AS dan Pangeran William dari Inggris, turut hadir memberikan penghormatan terakhir.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...