Cadangan Devisa Indonesia Turun Rp65,7 Triliun

Detik/finance.detik

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar Rp65,7 triliun pada April 2024. Penurunan ini dipicu oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar Rp65,7 triliun pada April 2024. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Penurunan cadangan devisa yang cukup besar ini merupakan bagian dari pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo dan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan oleh BI. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.
 
Meskipun terjadi penurunan, posisi cadangan devisa pada akhir April 2024 masih setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini masih berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
 
“BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi.
 
Meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama antara Iran dan Israel, juga berkontribusi terhadap risk-off sentiment di pasar keuangan global. Hal ini memicu arus modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang berdampak pada cadangan devisa.
 
Menurut analisis AI Finance PukulEnam yang menggabungkan histori (IDX) dari cadangan devisa RI tahun ini memiliki Bobot sebesar 0.30 dengan Sentimen Negatif 🌂. Hal ini menggambarkan adanya kekhawatiran atau tekanan pada kondisi cadangan devisa negara. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa analisis ini hanyalah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemahaman menyeluruh terhadap kondisi ekonomi dan keuangan suatu negara. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.
 
Pasar keuangan merespons dengan kehati-hatian terhadap pengumuman ini. Investor dan analis memantau dengan cermat langkah-langkah yang akan diambil oleh BI untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...