M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 6,25% pada Juli 2024, meskipun rupiah melemah terhadap dolar AS. Keputusan ini didasari inflasi terkendali, stabilitas rupiah yang mulai menguat, dan pertumbuhan ekonomi yang solid di kisaran 4,5-5,3%.
Intinya… Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 6,25% pada Juli 2024, meskipun rupiah melemah terhadap dolar AS. Keputusan ini didasari inflasi terkendali, stabilitas rupiah yang mulai menguat, dan pertumbuhan ekonomi yang solid di kisaran 4,5-5,3%.
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juli 2024. Keputusan ini diambil di tengah tekanan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus level Rp16.100 per dolar AS. Selain itu beberapa pertimbangan utama, antara lain:
- Inflasi Terkendali: BI menilai inflasi inti tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada Juni 2024 dan diperkirakan akan terus menurun pada sisa tahun 2024 dan 2025.
- Stabilitas Rupiah Terjaga: Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan dan diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan langkah-langkah stabilisasi BI dan membaiknya prospek perekonomian domestik.
- Pertumbuhan Ekonomi Solid: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3% pada tahun 2024 dan 2025, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasarannya. Fokus kebijakan BI saat ini adalah memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS secara global akibat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dan ketidakpastian global yang masih tinggi. Selain itu, defisit transaksi berjalan Indonesia yang melebar juga memberikan tekanan terhadap rupiah.
Meski demikian, BI optimistis bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan mampu menopang stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka menengah panjang. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang solid.
Keputusan ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan konsumen, mendorong investasi, serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Meskipun demikian, BI memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV 2024 jika inflasi terus terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah terjaga.