M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non-subsidi mulai 1 Oktober 2024, sesuai Keputusan Menteri ESDM. Penurunan ini berlaku untuk jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX. Namun harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap tidak berubah. Penurunan ini diharapkan meringankan beban masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.
Intinya… PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non-subsidi mulai 1 Oktober 2024, sesuai Keputusan Menteri ESDM. Penurunan ini berlaku untuk jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX. Namun harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap tidak berubah. Penurunan ini diharapkan meringankan beban masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.
PT Pertamina (Persero) secara resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di seluruh SPBU mulai Selasa, 1 Oktober 2024. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari implementasi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang mengatur formula harga dasar BBM.
Penurunan harga ini berlaku untuk berbagai jenis BBM non-subsidi, termasuk Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX. Misalnya, di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax turun dari Rp 12.950 menjadi Rp 12.100 per liter. Sementara, harga Pertamax Turbo turun signifikan dari Rp 14.470 menjadi Rp 13.250 per liter.
Kebijakan penyesuaian harga ini berlaku di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax juga turun menjadi Rp 12.100 per liter. Sedangkan di beberapa wilayah lain, seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara, harga Pertamax ditetapkan pada Rp 12.650 per liter.
Meski terjadi penurunan harga pada jenis BBM non-subsidi, harga BBM bersubsidi seperti Solar/Biosolar dan Pertalite tidak mengalami perubahan. Pertalite masih dibanderol Rp 10.000 per liter dan Biosolar Rp 6.800 per liter.
Penyesuaian harga ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat di tengah tantangan ekonomi global serta menjaga daya beli masyarakat. Pertamina terus memantau perkembangan harga minyak dunia serta faktor lainnya untuk memastikan harga yang kompetitif dan stabil bagi masyarakat.