M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Apple membatalkan rencana membangun pabrik di Indonesia setelah pemerintah menolak permintaan "tax holiday" selama 50 tahun, yang dinilai terlalu besar. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut permintaan ini mirip dengan yang diberikan oleh Vietnam, namun tidak sesuai dengan kebijakan fiskal Indonesia.
Intinya… Apple membatalkan rencana membangun pabrik di Indonesia setelah pemerintah menolak permintaan "tax holiday" selama 50 tahun, yang dinilai terlalu besar. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut permintaan ini mirip dengan yang diberikan oleh Vietnam, namun tidak sesuai dengan kebijakan fiskal Indonesia.
Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, membatalkan rencana untuk membangun pabrik di Indonesia. Keputusan ini diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, yang menyebut bahwa permintaan Apple terlalu besar untuk dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.
Menurut Budi Arie, Apple meminta fasilitas "tax holiday" atau pembebasan pajak selama 50 tahun, sebuah permintaan yang dinilai terlalu berat. Ia mengungkapkan bahwa permintaan ini serupa dengan yang diberikan oleh pemerintah Vietnam, yang telah memberikan pembebasan pajak jangka panjang bagi Apple. Namun, bagi Indonesia, permintaan ini tidak bisa dipenuhi.
“Tax holidaynya kegedean, permintaan dia terlalu berat. 50 tahun [mirip] Vietnam,”ujar Budi dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Keputusan ini menandai batalnya upaya Apple untuk membangun fasilitas produksi iPhone di tanah air. Budi juga menegaskan bahwa kemungkinan Apple mendirikan pabrik di Indonesia sangat kecil. Selain itu, ia memperingatkan bahwa jika pemerintah menyetujui permintaan Apple, hal tersebut dapat membuka jalan bagi perusahaan asing lainnya untuk meminta fasilitas serupa, yang berpotensi merugikan kebijakan fiskal nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah memperluas basis produksinya ke luar China, dengan memilih negara-negara seperti India dan Vietnam sebagai pusat manufaktur utama. Keputusan untuk tidak memilih Indonesia sebagai salah satu lokasi pabrik dinilai terkait erat dengan insentif pajak dan kondisi investasi yang ditawarkan oleh negara-negara lain.
Sementara itu, produk Apple, seperti iPhone, masih akan terus diimpor ke Indonesia, berbeda dengan merek-merek lain seperti Samsung dan Xiaomi yang sudah memiliki fasilitas produksi di dalam negeri.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa iPhone 16, seri terbaru dari Apple, akan segera diluncurkan di Indonesia. Produk tersebut juga belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian, yang diperlukan untuk dipasarkan secara resmi di Indonesia.
Namun demikian, Budi Arie meyakinkan bahwa meskipun belum memenuhi TKDN, peluncuran iPhone 16 tidak akan tertunda dan akan tetap dilakukan melalui jalur impor. Produk iPhone, yang saat ini menjadi satu-satunya merek ponsel besar yang masih diimpor sepenuhnya ke Indonesia, diharapkan dapat hadir di pasar dalam waktu dekat.