Anggur Shine Muscat Mengandung Residu Berbahaya

Kompas

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Anggur Shine Muscat di Thailand ditemukan mengandung pestisida berbahaya, termasuk Chlorpyrifos. Kasus ini memicu penurunan penjualan, dan otoritas di Thailand serta Indonesia mengambil langkah untuk melindungi konsumen.
 
Anggur Shine Muscat yang ditemukan mengandung residu pestisida berbahaya di Thailand tengah menjadi sorotan publik internasional. Temuan tersebut membuat berbagai pihak, termasuk otoritas kesehatan di Indonesia, memberikan perhatian serius terhadap keamanan produk buah impor tersebut.
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand melaporkan bahwa dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji di 15 toko di Bangkok, sebanyak 23 di antaranya terbukti mengandung residu pestisida melebihi ambang batas aman​​. Sampel tersebut menunjukkan adanya 50 jenis zat kimia berbahaya, termasuk pestisida sistemik yang sulit dihilangkan meski buah sudah dicuci​.
 
Salah satu pestisida yang terdeteksi, Chlorpyrifos, merupakan bahan kimia berbahaya yang dikenal dapat mempengaruhi sistem saraf manusia​. Selain itu, ditemukan juga residu jenis Endrin aldehyde, yang merupakan zat kimia dengan potensi dampak serius pada kesehatan tubuh​. Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang akibat paparan pestisida.
 
Investigasi mengenai keberadaan residu beracun ini sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Oktober 2024 oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) dan Dewan Keamanan Konsumen Thailand​. Mereka menguji anggur yang dibeli dari pasar daring dan supermarket di Thailand, mengungkap risiko serius bagi konsumen.
 
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Menurut Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, Aji Muhawarman, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian guna memastikan keamanan buah impor di Indonesia​. Langkah ini diperlukan untuk melindungi konsumen domestik dari kemungkinan terpapar residu pestisida berbahaya.
 
Kemenkes RI juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam mengonsumsi buah-buahan impor. Mereka disarankan untuk mencuci buah dengan baik menggunakan air mengalir atau larutan garam guna mengurangi residu pestisida​. Selain itu, masyarakat diharapkan memilih produk organik yang lebih aman dari bahan kimia berbahaya.
 
Sementara itu, di Thailand, kasus ini telah berdampak pada para pedagang buah. Penjualan anggur Shine Muscat mengalami penurunan drastis meski harga sudah dipotong dari 300 baht (sekitar Rp140.000) menjadi 80 baht (sekitar Rp37.000) per kilogram​. Para pedagang mengeluhkan bahwa konsumen mulai enggan membeli anggur tersebut setelah laporan residu berbahaya tersebar luas.
 
Sebagai tindak lanjut, pihak Thai-PAN dan Dewan Keamanan Konsumen Thailand berencana menempuh jalur hukum untuk menuntut perusahaan impor yang bertanggung jawab​. Mereka berharap langkah hukum ini dapat mencegah peredaran buah-buahan yang mengandung bahan berbahaya di pasar Thailand dan negara lainnya.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...