Polisi Tembak Rekan, Diduga Terkait Tambang Ilegal

CNN Indonesia

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Riyanto, tewas ditembak AKP Dadang Iskandar, diduga terkait konflik penanganan tambang ilegal. Dadang ditetapkan tersangka pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati. Kapolri memerintahkan penyelidikan tuntas kasus ini.
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ulil Riyanto Anshari, tewas ditembak oleh rekan sesama polisi, Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Insiden ini terjadi pada Jumat (22/11) dini hari di Mapolres Solok Selatan. Diduga, motif penembakan berkaitan dengan konflik dalam penanganan tambang ilegal di wilayah tersebut​​.
 
Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika AKP Dadang mengikuti AKP Ulil ke area parkir Polres. Dadang lalu menembak korban sebanyak dua kali dari jarak dekat, mengenai pelipis dan pipi korban. AKP Ulil tewas di tempat, sementara Dadang sempat melarikan diri sebelum menyerahkan diri beberapa jam kemudian​​. Setelah aksi penembakan, Dadang juga diketahui melepaskan tembakan ke rumah dinas Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti. Sebanyak enam selongsong peluru ditemukan di lokasi tersebut​​.
 
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono, menyebutkan bahwa penembakan ini kemungkinan terkait konflik dalam penegakan hukum terhadap tambang ilegal. AKP Ulil dikenal aktif dalam menindak tambang galian C ilegal di Solok Selatan. Salah satu rekanan AKP Dadang diduga ditangkap oleh tim AKP Ulil sebelum kejadian, memicu kemarahan Dadang​​. "Sampai saat ini secara intensif sedang kita dalami apa yang menjadi motifnya," ujar Suharyono​​.
 
AKP Dadang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP. Ia terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. Selain itu, Polda Sumbar memastikan bahwa Dadang akan dipecat tidak dengan hormat dari kepolisian​​. 
 
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini. Ia juga menekankan pentingnya transparansi untuk menghindari persepsi adanya perlindungan terhadap aktivitas ilegal​​.
 
Keluarga AKP Ulil menyatakan duka mendalam atas tragedi ini. Mereka menilai almarhum sebagai polisi yang berdedikasi. Pegiat hukum dan HAM mendesak agar kasus ini diusut tuntas, terutama terkait dugaan adanya aparat yang melindungi tambang ilegal​​.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...