Eksistensi Genteng Pejaten: Warisan Lokal di Era Modern

Ni Ketut Motik Diah Amara Dewi - Dokumen Pribadi

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Desa Pejaten dan Nyitdah di Tabanan, Bali, memproduksi genteng tradisional berkualitas sebagai warisan turun-temurun. Genteng tahan cuaca tropis ini tetap diminati, didukung pemasaran modern dan daya tarik wisata industri yang memperkenalkan proses pembuatannya.
 
Pembangunan di wilayah Bali dikatakan berkembang dengan pesat. Industri genteng dikatakan berperan dalam mendukung pembangunan di Bali, lebih tepatnya di sektor konstruksi dan properti. Produksi genteng yang terkenal dengan warisan lokal yang turun temurun berada di Desa Pejaten dan Desa Nyitdah Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Keduanya dikenal sebagai desa industri yang memproduksi genteng dengan kualitas yang bagus. Produksi genteng ini merupakan warisan turun temurun yang dilakoni masyarakat hingga saat ini. Maka dari itu, industri ini merupakan salah satu penopang ekonomi masyarakat.
 
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan genteng ini terdiri dari tanah liat dan pasir paras. Kemudia diolah menggunakan mesin molen lalu dicetak menggunakan mesin press. Genteng Pejaten juga dikenal dengan proses pembakarannya yang masih tradisional, yang disebut dengan “gerombong”. “Ya, genteng yang sudah dijemur lalu nantinya dibakar sampai 12 jam, dibakarnya di gerombong dan menggunakan kayu bakar.” ungkap Bapak Adi, salah satu pengusaha genteng di Desa Nyitdah.
 
Inovatif Sesuai Keinginan Pasar
Selain genteng press pejaten yang digunakan sebagai atap rumah, adapun kerajinan lainnya yang dibuat oleh masyarakat disini. Bapak Adi menggeluti usahanya ini dari tahun 1989 mengatakan bahwa beliau juga memproduksi pemugbug dan bata press. Bata press juga memiliki daya jual yang tinggi saat ini, dikarenakan banyak yang menggunakannya untuk bangunan yang minimalis. Selain itu, terdapat beberapa pengerajin genteng yang juga memproduksi pemugbug, terakota, gerabah, util, bajra, loster, keramik dan genteng sanggah mini.
 
Tetap Eksis Walau Terdapat Barang Substitusi
Permintaan terhadap genteng pejaten dan kerajinan lainnya tetap meningkat di era sekarang. Walaupun terdapat barang substitusi seperti asbes, atap metal, dan lain sebagainya. Hal ini ditunjang dengan sejumlah pembanginan rumah, gedung, dan tempat pariwasata lainnya yang ada di Bali. Hal ini dikarenakan genteng pejaten memiliki daya tahan tinggi terhadap cuaca tropis. “Untuk saat ini permintaan dari pelanggan termasuk toko bangunan yang diajak bekerjasama masih normal, sekali pengiriman biasanya mencapai 5.000 – 7.000, sesuai permintaan dan paling banyak mencapai 11.000 yang dikirim menggunakan truck” ujar beliau.
 
Aspek Pemasaran Modern
Agar industri ini tetap eksis dengan keunikannya, maka diperlukan teknologi pemasaran yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Pengusaha dapat memanfaatkan platform seperti e-commerce dan sosial media yang ada. Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu memperlihatkan proses pembuatan genteng dengan menunjukkan estetika tradisonal yang dimiliki. Pemasaran disini merupakan salah satau bentuk dari manajemen strategi yang perlu diterapkan agar industri ini bisa bersaing di era modern.
 
Daya Tarik Wisata Industri
Branding desa industri mengantarkan Desa Pejaten dan Desa Nyitdah dilirik oleh wisatawan asing. Tidak jarang dilihat bahwa turis asing sering berkunjung ke perusahaan genteng milik masyarakat untuk sekedar melihat bagaimana proses pembuatannya bahkan sampai mempraktekannya. Hal tersebut secara tidak langsung menjadikan desa ini menjadi desa wisata industri yang dikenal oleh wisatawan manca negara. (*)

 

*) Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Akuntansi 2024, Universitas Pendidikan Ganesha

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...