IHSG Melonjak 1,77% ke Level 7.079 Setelah BI Turunkan Suku Bunga

Republika

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… IHSG melonjak 1,77% ke level 7.079,56 setelah BI menurunkan suku bunga menjadi 5,75%. Sektor perbankan memimpin penguatan, dengan saham BBRI naik 7,63%. Pasar optimis terhadap kebijakan ini yang mendukung stabilitas ekonomi dan pertumbuhan.
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,77% pada perdagangan hari ini, mencapai level 7.079,56. Penguatan ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%, langkah pertama sejak September tahun lalu.
 
Keputusan BI ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan tujuan mendukung stabilitas ekonomi serta mendorong pertumbuhan. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, "Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi dalam sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry.
 
Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp10,4 triliun, dengan 330 saham menguat, 264 melemah, dan 211 stagnan. Saham sektor perbankan menjadi motor utama penguatan IHSG, menyumbang indeks poin tertinggi. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 7,63% ke level Rp4.090 per saham, memberikan kontribusi 42,9 indeks poin. Saham-saham lain seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing menyumbang 36,5 dan 14,9 poin.
 
Selain sektor keuangan, properti juga mencatatkan performa positif dengan kenaikan sektor mencapai 2,63%. Beberapa saham unggulan di sektor lain seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turut mendukung penguatan IHSG.
 
Langkah BI memangkas suku bunga mendapat apresiasi pasar, sekaligus menjadi sinyal optimisme terhadap prospek perekonomian domestik. Ke depan, BI menyatakan akan terus memantau dinamika global dan domestik, serta mempertimbangkan kebijakan tambahan jika diperlukan.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...