M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… IHSG menguat ke 7.257,13 pada Rabu (22/1/2025), didukung sektor teknologi dan infrastruktur. Saham AMMN, TLKM, dan TPIA jadi penggerak utama. Optimisme pasar dipicu kebijakan pro-bisnis AS dan revisi aturan DHE.
Intinya… IHSG menguat ke 7.257,13 pada Rabu (22/1/2025), didukung sektor teknologi dan infrastruktur. Saham AMMN, TLKM, dan TPIA jadi penggerak utama. Optimisme pasar dipicu kebijakan pro-bisnis AS dan revisi aturan DHE.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan kenaikan signifikan, ditutup menguat 1,05% atau naik 75,30 poin ke level 7.257,13 pada Rabu (22/1/2025). Kinerja ini menjadikan IHSG terus bertahan di atas level psikologis 7.200, menunjukkan optimisme pasar di tengah dinamika global dan lokal.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada Rabu (22/1/2025), dibuka di level 7.181,82 dan sempat mencapai posisi tertinggi di 7.267,48. Transaksi pasar mencapai nilai sekitar Rp11,9 triliun dengan total volume 17 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 270 saham menguat, 307 saham melemah, dan 231 saham stagnan.
Kenaikan IHSG kali ini ditopang oleh sektor teknologi yang melonjak 2,54% dan sektor infrastruktur yang naik 2,16%. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menjadi kontributor utama. AMMN naik 5,52% menjadi Rp8.600 per saham, TLKM meningkat 3,80% ke Rp2.730, dan TPIA menguat 3,33% ke Rp6.975.
Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi positif terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru saja menjabat untuk periode kedua. Investor menilai kebijakan pro-bisnis dan infrastruktur yang diusung akan membawa dampak positif bagi pasar global. Di sisi domestik, revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) turut memberi sentimen positif, terutama pada saham berbasis komoditas.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, mengingatkan bahwa secara teknikal IHSG masih dalam pola fluktuatif, dengan potensi bergerak dalam rentang 7.200 hingga 7.250 untuk perdagangan berikutnya. Sementara itu, valuasi saham yang menarik dan imbal hasil dividen yang tinggi diperkirakan akan terus menarik minat investor.