M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… IHSG turun 0,26% ke 6.647,42 pada Kamis (13/3/2025), setelah sempat menyentuh 6.707,38 di sesi I. Sektor finansial dan utilitas menjadi penekan utama, dengan BBRI, BMRI, dan BBCA berkontribusi besar pada pelemahan.
Intinya… IHSG turun 0,26% ke 6.647,42 pada Kamis (13/3/2025), setelah sempat menyentuh 6.707,38 di sesi I. Sektor finansial dan utilitas menjadi penekan utama, dengan BBRI, BMRI, dan BBCA berkontribusi besar pada pelemahan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (13/3/2025), dengan indeks tercatat turun 0,26% atau terpangkas 17,63 poin ke posisi 6.647,42. Pelemahan ini terjadi setelah IHSG sempat melesat hingga mencapai 6.707,38 pada pembukaan perdagangan sesi I.
Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 8,84 triliun, dengan 15,91 miliar saham berpindah tangan sebanyak 112 juta kali. Sebanyak 287 saham tercatat menguat, 322 saham melemah, dan 189 saham stagnan. Sektor finansial dan utilitas menjadi penyumbang terbesar koreksi, sementara sektor teknologi dan energi mencatatkan kenaikan tertinggi.
Saham-saham perbankan menjadi pemberat utama pergerakan IHSG hari ini. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tercatat memberikan kontribusi pelemahan sebesar 13,83 poin, disusul oleh Bank Mandiri (BMRI) dengan kontribusi 12,51 poin, dan Bank Central Asia (BBCA) dengan kontribusi 9,76 poin. Selain itu, saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Astra International (ASII) juga turut menekan indeks.
Analis pasar menilai bahwa pelemahan IHSG dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti kebijakan suku bunga The Fed yang masih menjadi perhatian investor. Selain itu, sentimen dari dalam negeri, seperti proyeksi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan fiskal pemerintah, juga turut mempengaruhi pergerakan pasar saham.
Para analis memperkirakan IHSG masih akan bergerak dalam rentang terbatas dalam beberapa hari ke depan. Jika sentimen global membaik dan aksi beli mulai meningkat, peluang rebound tetap terbuka. Namun, investor tetap perlu mencermati faktor-faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks.