M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kamis (17/4), rupiah menguat ke Rp16.833/USD, IHSG naik 0,6% ke 6.438. Kenaikan ditopang saham komoditas dan teknologi, seperti MDKA (+16,25%) dan TLKM (+2,82%). Meski ada tekanan global dari perang dagang AS-China, sentimen investor masih positif.
Intinya… Kamis (17/4), rupiah menguat ke Rp16.833/USD, IHSG naik 0,6% ke 6.438. Kenaikan ditopang saham komoditas dan teknologi, seperti MDKA (+16,25%) dan TLKM (+2,82%). Meski ada tekanan global dari perang dagang AS-China, sentimen investor masih positif.
Pasar keuangan Indonesia mencatat kinerja positif pada perdagangan Kamis (17/4/2025). Rupiah ditutup menguat ke level Rp16.833 per dolar AS, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,6% ke level 6.438,27. Penguatan ini terjadi meski pasar global dilanda ketidakpastian akibat eskalasi perang dagang AS-China dan kebijakan moneter The Fed.
Mata uang rupiah menguat 3,5 poin dari posisi sebelumnya di Rp16.837 per dolar AS. Pengamat forex Ibrahim Assualbi menyatakan, penguatan dipicu oleh stabilnya permintaan domestik dan arus modal asing ke pasar saham. Namun, ia memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif ke rentang Rp16.780–Rp16.840 pada Jumat (18/4/2025).
Sementara itu, mata uang regional seperti baht Thailand (-0,58%) dan yen Jepang (-0,75%) melemah akibat tekanan kebijakan tarif impor AS yang mencapai 245% untuk produk China. Kebijakan ini memicu kekhawatiran dampak inflasi global, seperti diungkapkan Chairman The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,6%. Pergerakan indeks didukung oleh penguatan saham-saham komoditas dan teknologi. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi salah satu penyumbang kenaikan terbesar dengan melonjak 16,25%. Sementara itu, saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) juga menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 5,76%.
Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, turut mencatatkan kenaikan sebesar 4,59%. Di sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berkontribusi pada penguatan IHSG dengan naik 2,82%. Sektor bahan baku menjadi penyumbang kenaikan tertinggi dengan pertumbuhan 2,40%, didorong oleh melonjaknya harga emas global yang menembus level US$3.300 per ons.
Ketegangan perdagangan AS-China menjadi risiko utama. Presiden Donald Trump mengancam tarif tambahan untuk ekspor minyak Iran, termasuk kilang China, sementara itu, China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian menegaskan bahwa mereka tidak takut untuk berperang dagang. Di sisi lain, The Fed menyatakan kebijakan tarif AS berpotensi memicu inflasi, memperumit rencana pemotongan suku bunga.
Analis memperingatkan potensi profit taking jelang libur Jumat Agung, tetapi optimisme negosiasi perdagangan RI-AS dan kinerja emiten komoditas bisa menjadi pendorong.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.