M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Microsoft resmi menutup layanan Skype per 5 Mei 2025, mengakhiri masa kejayaan platform komunikasi yang populer sejak 2003. Penutupan ini bagian dari fokus Microsoft pada Teams sebagai platform utama. Pengguna diberi waktu hingga Januari 2026 untuk memindahkan data dan nomor Skype.
Intinya… Microsoft resmi menutup layanan Skype per 5 Mei 2025, mengakhiri masa kejayaan platform komunikasi yang populer sejak 2003. Penutupan ini bagian dari fokus Microsoft pada Teams sebagai platform utama. Pengguna diberi waktu hingga Januari 2026 untuk memindahkan data dan nomor Skype.
Setelah lebih dari dua dekade menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia, Microsoft secara resmi menghentikan layanan Skype pada 5 Mei 2025. Pengumuman ini menandai akhir era bagi salah satu pelopor komunikasi digital yang pernah menjadi primadona di awal 2000-an. Skype, yang diluncurkan pada 2003, awalnya menjadi revolusi dalam dunia komunikasi dengan menawarkan panggilan suara dan video gratis via internet. Aplikasi ini sempat meraih lebih dari 300 juta pengguna aktif bulanan di puncak kejayaannya. Namun, seiring kemunculan pesaing seperti WhatsApp, Zoom, dan Microsoft Teams, popularitas Skype mulai memudar.
Pada Februari 2025, Microsoft mengonfirmasi rencana penutupan Skype untuk menyederhanakan portofolio layanan komunikasinya. Perusahaan menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan Microsoft Teams sebagai platform utama kolaborasi dan komunikasi. Microsoft telah menyiapkan proses migrasi yang terintegrasi bagi pengguna Skype. Dengan menggunakan kredensial yang sama, pengguna dapat mengakses Microsoft Teams dan menemukan semua kontak serta riwayat obrolan yang telah otomatis tersinkronisasi. Pengguna diberi waktu hingga Januari 2026 untuk mengunduh atau memigrasikan data sebelum penghapusan permanen dilakukan. Panduan migrasi lengkap dapat diakses melalui situs web resmi Skype.
Penutupan Skype berdampak pada pengguna gratis maupun berlangganan, meskipun layanan Skype for Business masih tetap beroperasi untuk sementara waktu. Bagi pengguna yang memiliki nomor Skype atau kredit, Microsoft menyarankan untuk segera memindahkan nomor tersebut ke penyedia layanan lain atau memanfaatkan fitur panggilan di Teams. Bagi yang mencari alternatif selain Teams, beberapa opsi lain yang bisa dipertimbangkan antara lain Google Voice yang menawarkan nomor telepon virtual dan panggilan gratis ke nomor AS/Kanada, Zoom Phone dengan layanan panggilan berbayar dan fitur porting nomor, serta Viber sebagai aplikasi pesan dan panggilan berbasis nomor telepon.
Banyak pengguna setia Skype, terutama generasi yang lebih tua, mengungkapkan kekecewaan mereka atas penutupan layanan ini. Mereka yang telah terbiasa menggunakan Skype untuk menghubungi keluarga di luar negeri kini harus beradaptasi dengan platform baru. Sementara itu, pakar teknologi menilai langkah Microsoft sebagai bentuk evolusi digital yang tak terhindarkan, meski tantangan utamanya adalah mengedukasi pengguna lama untuk beralih ke sistem yang lebih mutakhir.
Microsoft menyarankan beberapa langkah penting yang harus segera dilakukan pengguna Skype, antara lain memigrasikan akun ke Microsoft Teams, mengunduh data penting sebelum batas waktu Januari 2026, serta memindahkan nomor Skype ke penyedia lain jika diperlukan. Dengan penutupan Skype ini, Microsoft berharap transisi ke Teams dapat berjalan lancar sehingga pengguna tetap dapat terhubung dengan fitur-fitur komunikasi yang lebih lengkap dan modern.