LA Membara! Trump Kirim 2.000 Pasukan Hadapi Kerusuhan Imigran

CNBC Indonesia

PukulEnam Newsletter

Bergabunglah bersama ribuan subscriber lainnya dan nikmati berita terhangat yang up-to-date setiap paginya melalui inbox emailmu, gratis!



M.K.S.A (Mager Kepanjangan, Singkat Aja)
Intinya… Kerusuhan usai razia imigran ilegal di Los Angeles bikin Trump kerahkan 2.000 Garda Nasional. Protes warga ricuh, 44 orang ditangkap. Gubernur California kecam langkah ini sebagai berlebihan.
 
Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles menyusul pecahnya kerusuhan terkait operasi penggerebekan imigran gelap oleh otoritas federal.
 
Kerusuhan bermula dari aksi protes warga terhadap razia besar-besaran yang dilakukan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di wilayah Paramount, Los Angeles tenggara. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan, dengan sebagian massa mengibarkan bendera Meksiko dan meneriakkan slogan seperti “ICE out of L.A.!
 
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyatakan, jika kekerasan terus berlanjut, Pentagon siap mengerahkan pasukan aktif. Marinir di Camp Pendleton saat ini berada dalam status siaga tinggi.
 
Presiden Trump menandatangani nota kepresidenan untuk mengerahkan Garda Nasional, menyebut situasi sebagai “ketidaktertiban yang dibiarkan tumbuh.” Koordinator kebijakan perbatasan, Tom Homan, mengatakan pengerahan dilakukan untuk menegakkan ketertiban dan keamanan nasional.
 
Kebijakan ini menuai kritik dari Gubernur California Gavin Newsom, yang menyebut langkah Trump sebagai "provokatif dan tidak perlu." Newsom menuduh Trump menginginkan "tontonan" dan mengimbau warga tetap tenang.
 
Wakil Presiden JD Vance dan penasihat senior Stephen Miller menyebut protes ini sebagai bentuk “pemberontakan” dan “kekerasan”, namun hingga saat ini Undang-Undang Pemberontakan (Insurrection Act) belum diterapkan.
 
Rekaman dari lokasi memperlihatkan aparat berseragam lengkap dan kendaraan lapis baja berjaga di jalanan kota yang dipenuhi gas air mata dan keranjang belanja terbalik. Polisi Los Angeles melaporkan sejumlah penangkapan karena pelanggaran perintah bubar, namun belum ada data resmi jumlahnya.
 
Salah satu demonstran, Ron Gochez (44), menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan atas penindasan sistemik. “Orang-orang sekarang tahu bahwa mereka tidak bisa datang ke wilayah kami dan menculik para pekerja kami tanpa perlawanan,” ujarnya.
 
Kerusuhan ini merupakan respons atas penangkapan sedikitnya 44 orang dalam operasi ICE yang berlangsung Jumat malam. Operasi tersebut memicu gelombang protes dengan jumlah massa yang menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mencapai 1.000 orang.
 
Pemerintahan Trump diketahui tengah menggalakkan deportasi massal dengan target 3.000 penangkapan per hari. Namun kebijakan ini juga menyasar warga legal, termasuk pemegang green card, dan memicu gugatan hukum serta kecaman dari tokoh lokal seperti Wali Kota LA, Karen Bass.

Ditulis oleh

Bagikan Artikel

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn
Email
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Kamu mungkin juga suka...